Pemain sepakbola Muslim yang berlaga di liga-liga Eropa menjadi
minoritas di benua biru. Karena itu, mereka acapkali harus
mempertahankan keyakinannya di tengah budaya glamor yang berbeda dengan
ajaran yang dianutnya.
Bermain di liga top Eropa, banyak pesepakbola Muslim yang tetap beribadah. Mereka juga hidup sesuai dengan ajaran Islam, dengan menghindari makanan yang diharamkan oleh agama. Hal itu menjadi kunci rahasia kenapa jarang dari mereka yang kehidupan pribadinya diberitakan.
Pengamalan ajaran Islam diakui oleh para pemain Muslim itu membuat permainan mereka di lapangan cenderung stabil dan emosi dapat terus terjaga. Berikut beberapa profil pesepakbola Muslim yang merumput di Eropa.
Bermain di liga top Eropa, banyak pesepakbola Muslim yang tetap beribadah. Mereka juga hidup sesuai dengan ajaran Islam, dengan menghindari makanan yang diharamkan oleh agama. Hal itu menjadi kunci rahasia kenapa jarang dari mereka yang kehidupan pribadinya diberitakan.
Pengamalan ajaran Islam diakui oleh para pemain Muslim itu membuat permainan mereka di lapangan cenderung stabil dan emosi dapat terus terjaga. Berikut beberapa profil pesepakbola Muslim yang merumput di Eropa.
Rami Shaaban.Tidak sedikit pecinta sepabola yang
masih asing mendengar namanya. Kiper timnas Swedia ini dilahirkan di
Fisksatra, Stockholm, Swedia, pada 30 Juni 1975. Ia keturunan Mesir
lewat pertalian darah ayahanya, yang menikahi ibunya dari Finlandia.
Shaaban yang pernah berkarier di Arsenal ini senantiasa melafalkan beberapa ayat sebelum bertanding. Dia menegaskan tidak pernah minum minuman beralkohol yang diharamkan, termasuk dugem di klub-klub malam.
Stephen Appiah. Pemain timnas Ghana ini sekarang bermain di Liga Serbia dan bergabung dengan Vojvodin. Mantan pemain Parma ini pada awalnya sempat bingung ketika pada awal 2000-an datang ke Italia. Dia kesulitan menemukan makanan yang halal.
Khalid Boulahrouz. Di timnas Belanda maupun di kalangan pesepakbola Muslim yang bermain di Eropa, mungkin Boulahrouz kalah tenar. Di timnas dia kalah populer dibanding dua pemain Muslim lainnya, yakni Robin van Persie dan Ibrahim Affelay.
Namun dalam urusan spiritual, mantan bek Chelsea ini layak diapresiasi. Menurut kerabatnya, Boulahrouz sering terlihat membaca Alquran dan Itikaf di masjid.
Shaaban yang pernah berkarier di Arsenal ini senantiasa melafalkan beberapa ayat sebelum bertanding. Dia menegaskan tidak pernah minum minuman beralkohol yang diharamkan, termasuk dugem di klub-klub malam.
Stephen Appiah. Pemain timnas Ghana ini sekarang bermain di Liga Serbia dan bergabung dengan Vojvodin. Mantan pemain Parma ini pada awalnya sempat bingung ketika pada awal 2000-an datang ke Italia. Dia kesulitan menemukan makanan yang halal.
Khalid Boulahrouz. Di timnas Belanda maupun di kalangan pesepakbola Muslim yang bermain di Eropa, mungkin Boulahrouz kalah tenar. Di timnas dia kalah populer dibanding dua pemain Muslim lainnya, yakni Robin van Persie dan Ibrahim Affelay.
Namun dalam urusan spiritual, mantan bek Chelsea ini layak diapresiasi. Menurut kerabatnya, Boulahrouz sering terlihat membaca Alquran dan Itikaf di masjid.
''Saya harus banyak belajar tentang Islam dan berusaha menjalankan
ibadah dengan sebaik-baiknya," kata pemain keturunan Maroko ini. "Saya
juga berusaha menyempatkan mengaji Alquran supaya saya merasa hidup
dalam kedamaian.''
Redaktur: Didi Purwadi
Reporter: Erik Purnama Putra
Sumber: berbagai sumber
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !