Ilustrasi Analisis Yahudi Modern |
Studi paling komprehensif melacak nenek moyang Yahudi mendapati Yahudi
tidak hanya tersebar dalam tradisi maupun hukum, tapi juga memiliki
latar belakang genetis umum.
Dalam studi yang diikuti 200 Yahudi di beberapa kota di 3 negara yang
berbeda, peneliti menemukan bahwa mereka semua berasal dari komunitas
awal yang hidup pada 2500 tahun lalu.
Hary Ostrer dari New Tork University bersama tim melakukan studi ini
menyamakan populasi Yahudi modern dalam satu bagian genetis yang
menyebar di seluruh dunia. Alasan utama bahwa Yahudi terus melanjutkan
kelompok genetis yang berbeda di seluruh dunia ialah eksklusivitas agama
Yahudi yang membatasi pernikahan dari luar kepercayaan Yahudi.
Kolega Ostrer, Gil Atzmon dari Albert Einstein College of Medicine,
Yeshica University, New York mengatakan bahwa tradisi agama dan
pertukaran hukum yang dipahami Yahudi di seluruh dunia serta isolasi
dari tetangga non-Yahudi membuat para Yahudi bertukar unsur genetis
lebih banyak dengan satu sama lain daripada dengan orang non Yahudi.
Hukum Yahudi membuat non Yahudi sulit untuk mengkonversi. Masyarakat
yang melakukan konversi mengharapkan dapat menghabiskan beberapa tahun
mempelajari hukum tradisi dan Yudaisme.
Namun, kebanyakan orang Yahudi yang taat pasti menikahi Yahudi
lainnya sehingga membatasi pencampuran genetik dengan populasi lainnya,
meskipun di abad lalu sebagian masyarakat telah lebih menerima
perkawinan di luar kepercayaan.
Atzmon dan rekan-rekannya mempelajari DNA dari 237 orang Yahudi dari
New York, Seattle, Athena dan Roma yang mewakili Ashkenazi, Turki,
Yunani, Italia, Suriah, kelompok Iran dan Irak. Mereka mencari kesamaan
genetik di antara populasi kemudian membandingkannya dengan DNA dari 418
nonYahudi.
Dengan menggunakan analisis DNA, para penulis menelusuri nenek moyang
semua orang Yahudi ke Persia dan Babel, wilayah yang kini merupakan
bagian dari Iran dan Irak.
Pohon genetik menunjukkan bahwa antara 100 dan 150 generasi lalu -
setara dengan 2500 tahun - penduduk awal terbelah dua, dengan setengah
orang Yahudi tersebar ke Eropa dan Afrika Utara, setengah lainnya yang
tersisa di Timur Tengah.
Hal ini terkait dengan laporan tentang pengusiran orang Yahudi ke
pengasingan pada tahun 587 SM oleh raja Babylonia, Nebukadnezar.
Analisis genetik menunjukkan bahwa di antara orang-orang Yahudi
modern, populasi yang paling serupa secara genetis adalah mereka yang
berasal dari Irak dan Iran. Yang lainnya menunjukkan lebih banyak DNA
mereka berkaitan dengan kaum non-Yahudi Eropa dan Afrika Utara, yang
mungkin menjelaskan mengapa banyak orang Yahudi yang memiliki nenek
moyang di Eropa atau Suriah, berambut pirang atau mata biru.
Tim menemukan jejak genetik dari periode konversi yang kuat pada
Yudaisme saat masa Kekaisaran Romawi, di mana lebih dari 10% warga
adalah Yahudi. Di antara orang Eropa nonYahudi modern, negara Italia,
Sardinians dan Prancis merupakan wilayah di mana memiliki penduduk yang
memiliki kemiripan paling besar dengan Yahudi modern, jelas penemuan ini
seperti diberitakan dari NewScienctist.
Sedangkan menurut studi sejarah yang didasarkan penggalian arkeologi
dan lembaran-lembaran kitab suci, awal bangsa Yahudi erat hubungannya
dengan kisah nabi Ibrahim AS.
Tafsir Al-Qur'an menunjukkan bahwa Ibrahim (Abraham) AS, diperkirakan
tinggal di daerah Palestina yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil
(Hebron), tinggal di sana bersama Nabi Luth (Lot) (QS, 21:69-71). Putra
nabi Ibrahim adalah nabi Ismail dan nabi Ishak kemudian putra nabi Ishak
adalah nabi Jakub. 12 putra nabi Yakub ini yang kemudian dikenal
sebagai 12 suku Israel.
Putra bungsu nabi Yakub AS adalah nabi Yusuf AS, yang dikenal dari sejarah, setelah ditinggalkan di padang pasir oleh kakak-kakaknya, berhasil menjadi kepala bendahara di Mesir. Karena itu ayahnya, nabi Yakub, serta kakak-kakaknya menyusul nabi Yusuf AS ke Mesir dan hidup damai di sana sampai suatu hari Firaun yang berkuasa memperbudak keturunan mereka yang dikenal dengan bani Israel.
Karena kekejaman Firaun yang tak terkira terhadap bani Israel, Allah SWT telah mengirim nabi Musa (Moses) AS masa itu, dan memerintahkannya untuk membawa bani Israel keluar dari Mesir.
Putra bungsu nabi Yakub AS adalah nabi Yusuf AS, yang dikenal dari sejarah, setelah ditinggalkan di padang pasir oleh kakak-kakaknya, berhasil menjadi kepala bendahara di Mesir. Karena itu ayahnya, nabi Yakub, serta kakak-kakaknya menyusul nabi Yusuf AS ke Mesir dan hidup damai di sana sampai suatu hari Firaun yang berkuasa memperbudak keturunan mereka yang dikenal dengan bani Israel.
Karena kekejaman Firaun yang tak terkira terhadap bani Israel, Allah SWT telah mengirim nabi Musa (Moses) AS masa itu, dan memerintahkannya untuk membawa bani Israel keluar dari Mesir.
Musa AS dan kaumnya meninggalkan
Mesir, dengan pertolongan mukjizat Allah, sekitar tahun 1250 SM. Mereka
tinggal di Semenanjung Sinai dan timur Kanaan. Dalam Al-Qur'an, Musa
memerintahkan Bani Israel untuk memasuki Kanaan, (Qur'an, 5:21).
Setelah Musa AS, bangsa Israel tetap berdiam di Kanaan (Palestina). Menurut ahli sejarah, Daud (David) menjadi raja Israel dan membangun sebuah kerajaan berpengaruh. Selama pemerintahan putranya Sulaiman (Solomon), batas-batas Israel diperluas dari Sungai Nil di Selatan hingga sungai Eufrat di negara Siria sekarang di utara.
Ini adalah sebuah masa gemilang bagi kerajaan Israel dalam banyak bidang, terutama arsitektur. Di Yerusalem, Sulaiman membangun sebuah istana dan biara yang luar biasa. Setelah wafatnya, Allah mengutus banyak lagi nabi kepada Bani Israel meskipun dalam banyak hal mereka tidak mendengarkan mereka dan mengkhianati Allah.
Setelah kematin Sulaiman, kerajaan yahudi terbelah di utara Israel dengan ibukota Samarria dan Di Selatan Juda dengan ibukota Yerrusalem. Dengan berlalunya waktu Suku yahudi jatuh di bawah Assyurriea dan Babilon atau pergi ke Mesir sebagai pelarian. Ketika raja Perrsia Kyros 539 SM mengizinkan orang Yahudi kembali dari pelarian mereka, banyak orang Yahudi yang tidak kembali, di sinilah mulainya Diaspora.
63 SM Juda dan Israel jatuh ke tangan orangg Romawi dan tahun 70 berhasil menghancurkan pemberontakan Yerusalem dan menghancurkan biara dan Juda. (fn/inl/li) www.suaramedia.com
Setelah Musa AS, bangsa Israel tetap berdiam di Kanaan (Palestina). Menurut ahli sejarah, Daud (David) menjadi raja Israel dan membangun sebuah kerajaan berpengaruh. Selama pemerintahan putranya Sulaiman (Solomon), batas-batas Israel diperluas dari Sungai Nil di Selatan hingga sungai Eufrat di negara Siria sekarang di utara.
Ini adalah sebuah masa gemilang bagi kerajaan Israel dalam banyak bidang, terutama arsitektur. Di Yerusalem, Sulaiman membangun sebuah istana dan biara yang luar biasa. Setelah wafatnya, Allah mengutus banyak lagi nabi kepada Bani Israel meskipun dalam banyak hal mereka tidak mendengarkan mereka dan mengkhianati Allah.
Setelah kematin Sulaiman, kerajaan yahudi terbelah di utara Israel dengan ibukota Samarria dan Di Selatan Juda dengan ibukota Yerrusalem. Dengan berlalunya waktu Suku yahudi jatuh di bawah Assyurriea dan Babilon atau pergi ke Mesir sebagai pelarian. Ketika raja Perrsia Kyros 539 SM mengizinkan orang Yahudi kembali dari pelarian mereka, banyak orang Yahudi yang tidak kembali, di sinilah mulainya Diaspora.
63 SM Juda dan Israel jatuh ke tangan orangg Romawi dan tahun 70 berhasil menghancurkan pemberontakan Yerusalem dan menghancurkan biara dan Juda. (fn/inl/li) www.suaramedia.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !