Meski bermain di kandang sendiri, Barcelona dibuat tidak berdaya setelah kembali takluk 0-3 oleh Bayern Muenchen pada leg kedua
semifinal Liga Champions di Stadion Camp Nou, Rabu atau Kamis
(2/5/2013). Kekalahan itu pun membuat mimpi Barcelona ke final pupus
karena Blaugrana kalah agregat 0-7 dari Die Bayern.
Berkat hasil ini, sejarah baru juga tercipta di perhelatan Liga Champions karena untuk kali pertama dua tim asal Jerman bertemu di final. Pada partai puncak yang akan digelar di Wembley pada 25 Mei mendatang, Bayern akan menantang Borussia Dortmund yang lebih dulu lolos setelah mengempaskan wakil Spanyol lainnya, Real Madrid (agregat 4-3), Selasa (30/4/2013).
Tiga gol Bayern pada pertandingan kali ini dicetak Robben pada menit ke-49, gol bunuh diri Gerrard Pique (72), dan gol dari Thomas Mueller (76). Barcelona yang tampil dengan tidak diperkuat oleh andalannya, Lionel Messi, terlihat kesulitan menembus rapatnya barisan pertahanan Bayern sepanjang pertandingan. Sementara itu, duet Robbery—julukkan Robben dan Franck Ribery—sukses menjadi kreator gol-gol tersebut.
Barcelona sebenarnya sudah mencoba mengambil alih penguasaan bola sejak menit-menit awal. Namun, beberapa kali kubu tim tamu juga melakukan serangan cukup rapi yang beberapa kali menciptakan peluang berbahaya.
Pada menit ke-11, misalnya, berawal dari serangan balik, Arjen Robben melakukan tusukan berbahaya dari sisi kanan lapangan. Namun, barisan belakang Barcelona masih sigap menutup pergerakan gelandang asal Belanda tersebut.
Sepanjang pertengahan babak pertama ini, lini tengah kedua kubu berperan penting dalam melancarkan serangan masing-masing. Barcelona yang dikomandoi Xavi Hernandez dan Andres Iniesta terlihat beberapa kali mencoba menembus barisan pertahanan Bayern.
Sementara itu, Bayern terlihat lebih sabar dan banyak mengandalkan serangan balik memanfaatkan kecepatan Robben dan Franck Ribery di sisi sayap lapangan. Adapun dua gelandang bertahan, Javi Martinez dan Bastian Schweinsteiger, tampil cukup baik saat mengawal daerah pertahanannya dari serangan tuan rumah.
Kesulitan menembus rapatnya baruisan pertahanan tim tamu, Barcelona mulai mencoba tendangan spekulasi dari luar kotak penalti Bayern. Usaha itu hampir membuahkan hasil pada menit ke-24, jika saja bola tendangan keras Pedro Rodriguez dari luar kotak penalti tidak bisa ditepis kiper Bayern, Manuel Neuer.
Tiga menit berselang, giliran Xavi Hernandez yang mendapatkan peluang. Namun, lagi-lagi upaya skuad Blaugrana gagal karena bola tendangan voli Xavi dari jarak dekat gawang Bayern masih melambung di atas mistar gawang Bayern.
Barcelona terus menekan pertahanan tim tamu. Namun, barisan belakang Bayern tampil cukup disiplin mengawal setiap pergerakan pemain Barcelona sehingga membuat skor kacamata bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Bayern langsung tampil menggebrak. Laga baru berjalan empat menit, Robben membuat pendukung tuan rumah terdiam setelah sukses menyarangkan bola ke dalam gawang Valdes pada menit ke-49.
Berawal dari umpan panjang Alaba dari sisi kiri lapangan, Robben mengontrol bola itu kemudian melakukan penetrasi ke jantung pertahanan Barcelona dari sisi kanan. Dengan ciri khasnya, pemain asal Belanda itu pun melepaskan bola dengan kaki kiri di antara kawalan bek Barcelona, Adriano, yang tak dapat ditepis Valdes.
Gol itu pun memaksa Barcelona mau tidak mau harus mencetak enam gol jika ingin lolos ke final. Situasi itu membuat pemain Bayern bermain semakin tenang. Meski banyak bertahan, skuad asuhan Jupp Heynckes itu masih mampu menciptakan sejumlah peluang yang diawali kerja sama tim yang cukup baik.
Kesulitan menembus pertahanan Bayern, pemain Barcelona mulai terlihat frustrasi. Keluarnya Xavi pada menit ke-55 membuat beberapa serangan mereka cukup mudah dipatahkan oleh Philipp Lahm dan kawan-kawan.
Hal itu pun dimanfaatkan Bayern. Berawal dari aksi Ribery di sisi kiri, Pique membuat asa tuan rumah semakin tertutup setelah dirinya mencetak gol bunuh diri pada menit-72. Mantan pemain Manchester United itu salah mengantisipasi umpan silang Ribery, yang bolanya justru masuk ke gawangnya sendiri.
Unggul dua gol dengan agregat enam gol, Bayern tak menurunkan serangan. Benar saja, lagi-lagi Valdes dipaksa menjadi saksi gawangnya kebobolan tiga kali setelah Thomas Mueller mampu mencatatkan namanya di papan skor empat menit berselang. Gol tersebut ditorehkannya dengan memanfaatkan umpan silang Ribery dari sisi kiri lapangan.
Kebobolan tiga kali membuat permainan Barcelona menurun. Hingga menit-menit akhir, meski mampu menguasai jalannya pertandingan, mereka pun tetap kesulitan menembus pertahanan Bayern. Skor 3-0 untuk Bayern bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Menurut catatan UEFA, sepanjang pertandingan, Barcelona menguasai bola sebanyak 58 persen dan melepaskan sembilan peluang emas dari 15 usaha. Adapun Bayern melepaskan lima tembakan akurat dari delapan percobaan.
Susunan Pemain:
Barcelona (4-3-3): 1-Victor Valdes, 2-Dani Alves, 3-Gerard Pique, 15-Marc Bartra, 21-Adriano Correia, 4-Cesc Fabregas, 6-Xavi Hernandez (9-Alexis Sanchez 55), 8-Andres Iniesta (11-Thiago), 25-Alex Song, 7-David Villa, 17-Pedro Rodriguez.
Pelatih: Tito Vilanova.
Bayern (4-2-3-1): 1-Manuel Neuer, 5-Daniel Van Buyten, 17-Jerome Boateng, 21-Philipp Lahm (13-Rafinha 77), 7-Franck Ribery, 8-Javi Martinez (44-Anatoliy Tymoschuk 74), 10-Arjen Robben, 25-Thomas Muller, 27-David Alaba, 31-Bastian Schweinsteiger (30-Luis Gustavo Dias 66), 9-Mario Mandzukic.
Berkat hasil ini, sejarah baru juga tercipta di perhelatan Liga Champions karena untuk kali pertama dua tim asal Jerman bertemu di final. Pada partai puncak yang akan digelar di Wembley pada 25 Mei mendatang, Bayern akan menantang Borussia Dortmund yang lebih dulu lolos setelah mengempaskan wakil Spanyol lainnya, Real Madrid (agregat 4-3), Selasa (30/4/2013).
Tiga gol Bayern pada pertandingan kali ini dicetak Robben pada menit ke-49, gol bunuh diri Gerrard Pique (72), dan gol dari Thomas Mueller (76). Barcelona yang tampil dengan tidak diperkuat oleh andalannya, Lionel Messi, terlihat kesulitan menembus rapatnya barisan pertahanan Bayern sepanjang pertandingan. Sementara itu, duet Robbery—julukkan Robben dan Franck Ribery—sukses menjadi kreator gol-gol tersebut.
Barcelona sebenarnya sudah mencoba mengambil alih penguasaan bola sejak menit-menit awal. Namun, beberapa kali kubu tim tamu juga melakukan serangan cukup rapi yang beberapa kali menciptakan peluang berbahaya.
Pada menit ke-11, misalnya, berawal dari serangan balik, Arjen Robben melakukan tusukan berbahaya dari sisi kanan lapangan. Namun, barisan belakang Barcelona masih sigap menutup pergerakan gelandang asal Belanda tersebut.
Sepanjang pertengahan babak pertama ini, lini tengah kedua kubu berperan penting dalam melancarkan serangan masing-masing. Barcelona yang dikomandoi Xavi Hernandez dan Andres Iniesta terlihat beberapa kali mencoba menembus barisan pertahanan Bayern.
Sementara itu, Bayern terlihat lebih sabar dan banyak mengandalkan serangan balik memanfaatkan kecepatan Robben dan Franck Ribery di sisi sayap lapangan. Adapun dua gelandang bertahan, Javi Martinez dan Bastian Schweinsteiger, tampil cukup baik saat mengawal daerah pertahanannya dari serangan tuan rumah.
Kesulitan menembus rapatnya baruisan pertahanan tim tamu, Barcelona mulai mencoba tendangan spekulasi dari luar kotak penalti Bayern. Usaha itu hampir membuahkan hasil pada menit ke-24, jika saja bola tendangan keras Pedro Rodriguez dari luar kotak penalti tidak bisa ditepis kiper Bayern, Manuel Neuer.
Tiga menit berselang, giliran Xavi Hernandez yang mendapatkan peluang. Namun, lagi-lagi upaya skuad Blaugrana gagal karena bola tendangan voli Xavi dari jarak dekat gawang Bayern masih melambung di atas mistar gawang Bayern.
Barcelona terus menekan pertahanan tim tamu. Namun, barisan belakang Bayern tampil cukup disiplin mengawal setiap pergerakan pemain Barcelona sehingga membuat skor kacamata bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Bayern langsung tampil menggebrak. Laga baru berjalan empat menit, Robben membuat pendukung tuan rumah terdiam setelah sukses menyarangkan bola ke dalam gawang Valdes pada menit ke-49.
Berawal dari umpan panjang Alaba dari sisi kiri lapangan, Robben mengontrol bola itu kemudian melakukan penetrasi ke jantung pertahanan Barcelona dari sisi kanan. Dengan ciri khasnya, pemain asal Belanda itu pun melepaskan bola dengan kaki kiri di antara kawalan bek Barcelona, Adriano, yang tak dapat ditepis Valdes.
Gol itu pun memaksa Barcelona mau tidak mau harus mencetak enam gol jika ingin lolos ke final. Situasi itu membuat pemain Bayern bermain semakin tenang. Meski banyak bertahan, skuad asuhan Jupp Heynckes itu masih mampu menciptakan sejumlah peluang yang diawali kerja sama tim yang cukup baik.
Kesulitan menembus pertahanan Bayern, pemain Barcelona mulai terlihat frustrasi. Keluarnya Xavi pada menit ke-55 membuat beberapa serangan mereka cukup mudah dipatahkan oleh Philipp Lahm dan kawan-kawan.
Hal itu pun dimanfaatkan Bayern. Berawal dari aksi Ribery di sisi kiri, Pique membuat asa tuan rumah semakin tertutup setelah dirinya mencetak gol bunuh diri pada menit-72. Mantan pemain Manchester United itu salah mengantisipasi umpan silang Ribery, yang bolanya justru masuk ke gawangnya sendiri.
Unggul dua gol dengan agregat enam gol, Bayern tak menurunkan serangan. Benar saja, lagi-lagi Valdes dipaksa menjadi saksi gawangnya kebobolan tiga kali setelah Thomas Mueller mampu mencatatkan namanya di papan skor empat menit berselang. Gol tersebut ditorehkannya dengan memanfaatkan umpan silang Ribery dari sisi kiri lapangan.
Kebobolan tiga kali membuat permainan Barcelona menurun. Hingga menit-menit akhir, meski mampu menguasai jalannya pertandingan, mereka pun tetap kesulitan menembus pertahanan Bayern. Skor 3-0 untuk Bayern bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Menurut catatan UEFA, sepanjang pertandingan, Barcelona menguasai bola sebanyak 58 persen dan melepaskan sembilan peluang emas dari 15 usaha. Adapun Bayern melepaskan lima tembakan akurat dari delapan percobaan.
Susunan Pemain:
Barcelona (4-3-3): 1-Victor Valdes, 2-Dani Alves, 3-Gerard Pique, 15-Marc Bartra, 21-Adriano Correia, 4-Cesc Fabregas, 6-Xavi Hernandez (9-Alexis Sanchez 55), 8-Andres Iniesta (11-Thiago), 25-Alex Song, 7-David Villa, 17-Pedro Rodriguez.
Pelatih: Tito Vilanova.
Bayern (4-2-3-1): 1-Manuel Neuer, 5-Daniel Van Buyten, 17-Jerome Boateng, 21-Philipp Lahm (13-Rafinha 77), 7-Franck Ribery, 8-Javi Martinez (44-Anatoliy Tymoschuk 74), 10-Arjen Robben, 25-Thomas Muller, 27-David Alaba, 31-Bastian Schweinsteiger (30-Luis Gustavo Dias 66), 9-Mario Mandzukic.
Pelatih: Jupp Heynckes.
Wasit: Damir Skomina (Slovenia).
Editor :
Hery Prasetyo, KOMPAS.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !