Thailand menyiapkan program penggunaan komputer tablet untuk
pendidikan. Pemerintah Thailand telah menandatangani kesepakatan awal
senilai 10,2 miliar THB (US$32,8 juta). Kontrak ini akan mengantar
jutaan perangkat ke berbagai sekolah di penjuru Thailand.
Inisiatif ini kali pertama diumumkan sebagai realisasi janji pada kampanye pemilihan partai Pheu Thai. Pemasok Shenzhen Scope akan mengapalkan 400 ribu tablet dalam 90 hari. Pengiriman pertama sebanyak 2 ribu unit tes.
Kontrak berikutnya merencanakan pemberian 530 ribu perangkat. Proyek ini akan mengirimkan 930 riu unit dan menghabiskan anggaran total sejumlah US$75,7 juta. Pemerintah akan mewujudkan janjinya dengan menyediakan tablet pada setiap siswa kelas SD di sekolah negeri.
Thailand membeli tablet Scopad SP0712 yang memiliki detail spesifikasi yang menjanjikan. Tablet ini berbasis Android 4.0 (Ice Cream Sandwich). SP0712 menggunakan layar sentuh 7 inci, memori 8GB, 1GB RAM, dan GPS.
Inisiatif ini kali pertama diumumkan sebagai realisasi janji pada kampanye pemilihan partai Pheu Thai. Pemasok Shenzhen Scope akan mengapalkan 400 ribu tablet dalam 90 hari. Pengiriman pertama sebanyak 2 ribu unit tes.
Kontrak berikutnya merencanakan pemberian 530 ribu perangkat. Proyek ini akan mengirimkan 930 riu unit dan menghabiskan anggaran total sejumlah US$75,7 juta. Pemerintah akan mewujudkan janjinya dengan menyediakan tablet pada setiap siswa kelas SD di sekolah negeri.
Thailand membeli tablet Scopad SP0712 yang memiliki detail spesifikasi yang menjanjikan. Tablet ini berbasis Android 4.0 (Ice Cream Sandwich). SP0712 menggunakan layar sentuh 7 inci, memori 8GB, 1GB RAM, dan GPS.
Thailand membayar US$81 per unit dari Shenzhen Scope. Perusahaan Cina
itu mengatakan langkah awal kerjasama dengan pemerintah Thailand dapat
diikuti negara-negara lain.
"Thailand menjadi negara pertama yang kami sediakan tablet dalam jumlah sangat besar untuk pelajarnya. Sekarang kami sedang berbincang dengan pemerintah lain untuk menyediakan tablet ini pada pelajar lain, termasuk Pakistan, Brazil, dan Afrika Selatan," ujar direktur utama Liu Jun seperti dilansir dari Thenextweb.com.
Tidak hanya tablet, layanan pendukung pun akan diberikan. Perusahaan ini akan membangun pusat bantuan sebanyak 30 cabang di Thailand. Kementerian Thailand mengatakan layanan bantuan penggunaan ini dibuat spesifik untuk proyek ini.
Sesuai janji pra-pemilu, inisiatif ini ditujukan untuk menyasar semua siswa kelas menengah. Tapi, cakupan ini menurun secara signifikan untuk memenuhi kebutuhan usia 6-7 tahun saja.
"Thailand menjadi negara pertama yang kami sediakan tablet dalam jumlah sangat besar untuk pelajarnya. Sekarang kami sedang berbincang dengan pemerintah lain untuk menyediakan tablet ini pada pelajar lain, termasuk Pakistan, Brazil, dan Afrika Selatan," ujar direktur utama Liu Jun seperti dilansir dari Thenextweb.com.
Tidak hanya tablet, layanan pendukung pun akan diberikan. Perusahaan ini akan membangun pusat bantuan sebanyak 30 cabang di Thailand. Kementerian Thailand mengatakan layanan bantuan penggunaan ini dibuat spesifik untuk proyek ini.
Sesuai janji pra-pemilu, inisiatif ini ditujukan untuk menyasar semua siswa kelas menengah. Tapi, cakupan ini menurun secara signifikan untuk memenuhi kebutuhan usia 6-7 tahun saja.
Tablet edukasi ini akan tumbuh. Gerakan serupa telah hadir sebelumnya dengan nama One Laptop Per Child.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !